Saya telah
melupakan kejadian saat itu, tapi setelah beberapa lama ada kejadian yang
mungkin saya tak mau itu terjadi lagi. Tapi
nyatanya itu semua bertolak belakang denga harapan saya.
MATEMATIKA, sebagian dari pelajar mungkin akan mengeluh pelajaran yang menguras otak ini.
Minggu ini kelas kami akan memgadakan ulangan matematika, tentunya setelah belajar yang sangat menguras otak. Tapi jalani sajalah, semoga nilainya diatas rata-rata. Guruku telah membagikan kertas soal, yang kemudian langsung kami kerjakan.
Sudah setengah soal aku kerjakan, tapi apa ini bau ini sama seperti bau saat kejadian kemaren itu. “Ya Allah smoga tidak terjadi lagi”, gumamku dalam hati. Tapi apa daya sepertinya aku harus senguatkan diriku. Aku harus membuang pikiran itu agar... ya ulangan ku tidak mendapat nilai jelek.
Bulu kudukku mulai merinding lagi, aku beranikan kepalaku yang tadi menunduk untuk mangangkat kepalaku, dan
Aaaaaaaaaaaa, tubuhku kaku dan bibirku tidak sanggup untuk berteriak.
Dan setelah itu semua gelap dan pikiranku kosong begitu saja.
Mataku melihat tapi pikiranku kosong, aku hanya melihat kertas ulangan temanku yang duduk didepan sebelah kananku, tanpa tak ada satupun pikiranku kembali lagi.
Kertas itu dibalikan, dan aku sangat bersyukur aku telah kembali seperti semula, entah kenapa sungguh aku sangat lupa. Kenapa temanku semua tampak serius. Aku mencoba melihat kesekelilingku, “oh ya sekarangkan ulangan matematika”, pikir ku santai. Saat aku melihat jam, kepanikan mengisi kelaku. Ya Allah sebentar lagi waktunya habis. Yah mau bagaimana lagi seperti aku harus pasrah saja.
Oh ya apa kalian tau makhluk apa yang aku lihat, tapi kalian jangan terlalu kepo. Jika difikirkan aku takut kalian takan bisa tidur, hihihi.
Makhluk itu muncul dari arah rok teman saya yang ada di depan saya. Dan mukanya sungguh menyeramkan. Dengan muka berlumuran darah, dan rahang sampai arah kepalanya terkelupas yang menampakan bagian dalam mulutnya seperti habis terbakar, dan jangan lupa sebelah mata kanannya copot dari tempat yang masih menggantung dengan mungkin saraf-saraf setipis rambut. Tapi itu kejadian paling menyeramkan daripada kejadian sebelumnya.
Dan cerita ini hanya salah satu cerita dari kejadian yang aku alami. Dan satu lagi, aku bukan manusia yang mempunyai kemampuan yang tidak dipunyai oleh manusia lain. Aku hanyalah manusia biasa
Ok....saya udah cape ngetik........Bye....Bye....
MATEMATIKA, sebagian dari pelajar mungkin akan mengeluh pelajaran yang menguras otak ini.
Minggu ini kelas kami akan memgadakan ulangan matematika, tentunya setelah belajar yang sangat menguras otak. Tapi jalani sajalah, semoga nilainya diatas rata-rata. Guruku telah membagikan kertas soal, yang kemudian langsung kami kerjakan.
Sudah setengah soal aku kerjakan, tapi apa ini bau ini sama seperti bau saat kejadian kemaren itu. “Ya Allah smoga tidak terjadi lagi”, gumamku dalam hati. Tapi apa daya sepertinya aku harus senguatkan diriku. Aku harus membuang pikiran itu agar... ya ulangan ku tidak mendapat nilai jelek.
Bulu kudukku mulai merinding lagi, aku beranikan kepalaku yang tadi menunduk untuk mangangkat kepalaku, dan
Aaaaaaaaaaaa, tubuhku kaku dan bibirku tidak sanggup untuk berteriak.
Dan setelah itu semua gelap dan pikiranku kosong begitu saja.
Mataku melihat tapi pikiranku kosong, aku hanya melihat kertas ulangan temanku yang duduk didepan sebelah kananku, tanpa tak ada satupun pikiranku kembali lagi.
Kertas itu dibalikan, dan aku sangat bersyukur aku telah kembali seperti semula, entah kenapa sungguh aku sangat lupa. Kenapa temanku semua tampak serius. Aku mencoba melihat kesekelilingku, “oh ya sekarangkan ulangan matematika”, pikir ku santai. Saat aku melihat jam, kepanikan mengisi kelaku. Ya Allah sebentar lagi waktunya habis. Yah mau bagaimana lagi seperti aku harus pasrah saja.
Oh ya apa kalian tau makhluk apa yang aku lihat, tapi kalian jangan terlalu kepo. Jika difikirkan aku takut kalian takan bisa tidur, hihihi.
Makhluk itu muncul dari arah rok teman saya yang ada di depan saya. Dan mukanya sungguh menyeramkan. Dengan muka berlumuran darah, dan rahang sampai arah kepalanya terkelupas yang menampakan bagian dalam mulutnya seperti habis terbakar, dan jangan lupa sebelah mata kanannya copot dari tempat yang masih menggantung dengan mungkin saraf-saraf setipis rambut. Tapi itu kejadian paling menyeramkan daripada kejadian sebelumnya.
Dan cerita ini hanya salah satu cerita dari kejadian yang aku alami. Dan satu lagi, aku bukan manusia yang mempunyai kemampuan yang tidak dipunyai oleh manusia lain. Aku hanyalah manusia biasa
Ok....saya udah cape ngetik........Bye....Bye....